Buku Hasil Kolaborasi Peserta Didik SMA Negeri 1 Gemolong Senarai Karya Membumikan Hasthalaku

Gambar : Buku Hasil Kolaborasi Peserta Didik SMA Negeri 1 Gemolong
Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadiran Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan banyak nikmat kepada kita semua. Saya menyambut baik dan berucap syukur atas diterbitkannya buku ini. Buku ini diberi judul “Remaja Kok Kerja Bakti? Memang Penting?: (Senarai Karya Membumikan Hasthalaku)”. Buku ini merupakan antologi atau kumpulan artikel terbaik karya peserta didik kami di SMA Negeri 1 Gemolong. Buku ini mengangkat tulisantulisan menarik, ringan, dan bernas dengan mengambil topik seputar delapan sikap khas orang Jawa, yaitu Hasthalaku. Salah satu judul artikel dalam buku tersebut, kami pilih untuk menjadi judul utama buku ini.
Penulisan buku ini tidak lepas dari kerja sama sekolah kami dengan Perkumpulan Solo Bersimfoni. Kami berupaya menyuguhkan tulisan-tulisan yang ringan namun isinya berbobot sebagai bagian komitmen kami untuk membumikan Hasthalaku. Kami sadar bahwa delapan sikap tersebut tidak dapat serta-merta terinternalisasi dalam diri setiap peserta didik kami. Dibutuhkan kesadaran dan pembiasaan terus-menerus agar menjadi sikap yang terpancar dalam diri peserta didik. Oleh karena itu, kami senantiasa berkomitmen untuk mengkampanyekan budaya Hasthalaku melalui berbagai cara dan media. Salah satunya melalui buku yang telah hadir di tangan pembaca ini.
Buku ini hadir sebagai tindak lanjut kegiatan lokakarya penulisan artikel populer sebagai bagian program kerja sama Sekolah Adipangastuti antara SMA Negeri 1 Gemolong dan Solo Bersimfoni. Artikel-artikeldalam buku ini menggunakan bahasa khas generasi-Z karena penulisnya adalah peserta didik kami dari berbagai jenjang. Sub-subtema yang dipilih pun menarik dan lekat dengan para remaja, sehingga sangat cocok dibaca oleh generasi muda. Selain itu, artikel-artikel ini telah melalui kurasi yang dilakukan oleh Eko Triono, seorang penulis dan dosen Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) Universitas Negeri Yogyakarta. Akhirnya, kami berucap terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Solo Bersimfoni atas kerja sama yang baik selama ini. Kegiatan ini didukung pula oleh Pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2). Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2) adalah kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia untuk memperkuat institusi peradilan dan keamanan Indonesia serta berkontribusi terhadap stabilitas dan kemakmuran Indonesia dan kawasan. Kemitraan berfokus pada: (1) transparansi dan akuntabilitas di lembaga peradilan; (2) pembaruan peradilan pidana; (3) pembaruan perkara niaga; (4) pencegahan ekstremisme kekerasan (PVE); (5) pencegahan kejahatan lintas negara; (6) keadilan bagi perempuan dan anak perempuan; dan (7) keadilan bagi penyandang disabilitas. Oleh karena itu, terima kasih kami ucapkan pula pada AIPJ2. Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada Eko Triono (Narasumber Lokakarya), Fauziah Lusi (Pendamping Kegiatan), Bapak/Ibu Guru dan Tenaga Kependidikan SMAN 1 Gemolong, Peserta Didik SMAN 1 Gemolong, dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu proses penerbitan buku antologi ini.
Tak lupa kami juga memohon maaf atas segala kekurangan atas penerbitan buku ini. Sungguhpun buku ini telah melalui reviu dan kurasi dari berbagai pihak, kami tetap meyakini bahwa tentu ada saja kekurangannya. Oleh karena itu, kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian.
Harapannya, buku ini menghadirkan manfaat untuk banyak orang. Selain itu, kami berharap buku ini menjadi salah satu jalan menyebarluaskan sikap-sikap antiradikalisme, toleransi, dan delapan sikap perilaku orang Jawa yang senantiasa bersikap (1) Gotong Royong (Saling membantu – Helpfulness), (2) Grapyak Semanak (ramah tamah – Friendly), (3) Guyub Rukun (kerukunan – Harmony); (4) Lembah Manah (rendah hati – Humble); (5) Ewuh pekewuh (saling menghormati – Mutual Respect); (6) Pangerten (saling menghargai – Compassionate); (7) Andhap Ashor (berbudi luhur – Virtuous), (8) Tepa Slira (tenggang rasa – Solidarity).