Ancaman terhadap Muatan Lokal: Merosotnya Kualitas Penggunaan Bahasa Jawa di Kalangan Siswa

By Admin 10 Okt 2020, 05:38:52 WIB Sekolah
Ancaman terhadap Muatan Lokal: Merosotnya Kualitas Penggunaan Bahasa Jawa di Kalangan Siswa

Berkurangnya penggunaan bahasa Jawa yang tertata di kalangan siswa dapat berdampak pada hilangnya identitas budaya dan kearifan lokal masyarakat Jawa. Seiring dengan perkembangan zaman, kualitas penggunaan bahasa Jawa bagi generasi muda semakin dikhawatirkan. Perubahan zaman yang tidak diikuti oleh kesadaran dalam menentukan penggunaan bahasa Jawa, membuat penggunaan bahasa Jawa menjadi tidak beraturan. Fenomena ini menjadi ancaman terhadap keberlangsungan penggunaan bahasa Jawa sebagai warisan budaya yang kaya.

Sekolah telah memasukkan bahasa Jawa sebagai mata pelajaran wajib di dalam kurikulum pendidikan. Namun dalam kenyataannya, banyak siswa yang belajar bahasa Jawa hanya untuk melengkapi nilai sekolah, bukan untuk diterapkan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas berbahasa Jawa yang menurun berdampak pada hilangnya kemampuan siswa untuk memahami dan menggunakan kosakata Jawa, terutama untuk bahasa Jawa krama dan krama alus yang dianggap paling sulit. Kesulitan tersebut mendorong siswa untuk lebih memilih penggunaan bahasa nasional dalam keseharian dan meninggalkan bahasa Jawa secara perlahan.

Kecenderungan penggunaan bahasa Jawa yang berkurang di kalangan siswa merupakan akibat dari perasaan takut atau malu akan kesalahan dalam penggunaan tingkatan bahasa Jawa, terutama kepada orang yang lebih tua. Stigma bahwa bahasa Jawa merupakan bahasa yang kuno juga menjadi salah satu penyebabnya. Perkembangan media informasi dan kondisi sosial yang tidak kondusif menciptakan pemikiran bahwa penggunaan bahasa Jawa dinilai kampungan dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Hal ini sangat disayangkan, karena bahasa Jawa adalah salah satu warisan budaya yang indah dan kaya. Kekayaan bahasa Jawa dicerminkan dari berbagai ragam tingkatan yang dimilikinya, seperti ngoko, krama, dan krama inggil, yang mencerminkan tingkat kesopanan, kehormatan, dan keakraban antara penutur. Bahasa Jawa juga memiliki keindahan yang tiada kira dan mengandung nilai-nilai luhur, seperti pantun, tembang, hingga wayang.

Siswa seharusnya memahami pentingnya bahasa Jawa sebagai muatan lokal dan memiliki kesadaran bahwa mereka merupakan generasi penerus yang harus menjaga dan memastikan bahasa Jawa akan tetap hidup dan berkembang. Kesadaran siswa dapat dibangkitkan melalui sosialisasi dan motivasi mengenai pentingnya menjaga bahasa Jawa sebagai warisan budaya. Penggunaan bahasa Jawa dengan tatanan yang benar juga harus dibiasakan agar siswa terdorong untuk belajar jika ingin berkomunikasi dengan lancar.

Dengan pembiasaan dan peningkatan kesadaran, diharapkan penggunaan bahasa Jawa yang benar dan berkualitas di kalangan siswa tidak lekang meski dihantam berbagai perubahan zaman. Sudah semestinya, siswa sebagai generasi muda tidak melupakan bahasa Jawa. Siswa harus tetap melestarikan dan mengembangkan bahasa Jawa hingga masa yang akan datang karena bahasa Jawa adalah bagian dari identitas dan kekayaan bangsa Indonesia.

Penulis : Titik Setiyaningsih, S.Pd




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment